Indonesia
memiliki ragam kebudayaan, hasil alam yang begitu melimpah. Begitu juga dengan
hasil cipta karya manusia dimana salah satunya adalah tarian tradisional yang
sudah ada sejak zaman Nenek Moyang. Namun dari waktu kewaktu, tarian
tradisional sudah mulai tertutupi oleh adanya tarian modern mekipun tidak semua,
tarian tradisional kini sudah tidak dilirik lagi, bahkan Anak-anak hingga kaum
muda kini sudah lebih mengenal tarian modern daripada tarian tradisional.
Bisa
kita lihat ketika zaman sudah beralih ke masa modern, kita telah disuguhkan
berbagai macam tarian modern yang belum tentu tahu asal-mulanya. Salah satu
yang sedang nge tren tahun 2012 silam, telah diramaikan oleh tarian Gangnam
Style yang telah mendunia. Tarian asal Korea Selatan ini telah membuat orang
terhipnotis akan tarian tersebut. Tarian ini banyak digemari oleh anak-anak,
muda, hingga tua. Kemudian awal 2013 diramaikan oleh tarian Harlem Shake yang
menjadi tren bagi kaum muda sekarang.
Dengan adanya tarian Tarian fenomenal ini, telah
terjadi kasus dimana sang pustakawan dituding terlibat dalam pembuatan video
tarian tersebut yang dilakukan mahasiswa di perpustakaan menjelang tengah malam. Dalam video yang telah
diunggah ke situs YouTube itu tampak terlihat 30 orang mahasiswa melakukan
tarian fenomenal ini yang berlangsung di Perpustakaan St Hilda. Dan pustakawan
itu dipecat (detikNews).
Harlem
Shake adalah sebuah tarian yang cukup populer pada tahun 80an di sebuah kawasan
yang bernama Harlem di NewYork dimana sering digunakan dalam video musik.
Harlem Shake pada awalnya disebut albee yang dimana diperkenalkan oleh penduduk
Harlem bernama "Al B". Setelah itu kemudian dikenal sebagai goyang
Harlem. Tarian ini menjadi arus utama pada tahun 2001 ketika G. Dep menampilkan
goyang Harlem dalam video musiknya "Let's Get It"( Wikipedia).
Jika
tarian Gangnam Style gerakannya seperti coboy dan terlalu sulit untuk
dilakukan, Harlem Shake bisa dibilang tarian yang sangat mudah dilakukan. Kita
hanya perlu menggoyangkan bahu, pinggang, tangan ataupun seluruh tubuh secara
bebas. Tentunya orang-orang mudah untuk memperagakan tarian tersebut. Tarian
yang dimulai oleh satu orang kemudian diikuti oleh orang-orang sekitarnya,
kebanyakan dari para pelakunya tidak sungkan mempertontonkan aurat mereka
sambil menikmati dance dan musiknya.
Miris,
ketika melihat pelajar atau bahkan mahasiswa yang melakukan tarian ini. Mereka
adalah generasi penerus yang seharusnya bisa memfilter budaya yang masuk ke
dalam budaya kita, bukan malah menikmati tarian tersebut bahkan hingga membuat
video dan menguggahnya ke jejaring sosial dan mungkin mereka tidak tahu asal
usul adanya tarian tersebut.
Jika
kita telaah dari segi sejarah, tentu tarian tersebut sangat tidak sesuai dengan
falsafah negara kita yaitu pancasila dan moralitas bangsa kita. Jika dilihat dari segi agama pun tarian fenomenal ini
tidak memiliki esensi apapun, bahkan hanya bersifat hura-hura dan parahnya lagi
mengandung gerakan-gerakan yang mengandung unsur pornoaksi yang bisa
menimbulkan syahwat yang seharusnya bisa lebih dicermati oleh seluruh lapisan
generasi bangsa ini khususnya kaum muslim.
Dengan
adanya tarian modern sekarang ini, jika kita tidak bisa memfilternya terlebih
dahulu, lama-lama tarian tradisional dan budaya bangsa kita akan semakin
tertutupi bahkan bisa saja punah.
Sudah
saatnya kita khususnya pelajar dan mahasiswa, harus bisa memfilter apa yang
masuk dari luar artinya kita harus bisa memilih dan menyaring mana yang lebih
baik dan positif untuk kita ikuti. Bukan sekedar ingin mengikuti tren yang
sudah ada tanpa memfilter terlebih dahulu. Sudah saatnya kita kembangkan dan
lestarikan kembali tarian tradisional yang sudah mulai tertutupi oleh tarian
modern, karena bagaimanapun itu adalah hasil cipta karya bangsa kita.
0 comments:
Post a Comment