Monday 20 May 2013

Ketika Tarian Tradisional Mulai Tertutupi dengan Tarian Modern

Indonesia memiliki ragam kebudayaan, hasil alam yang begitu melimpah. Begitu juga dengan hasil cipta karya manusia dimana salah satunya adalah tarian tradisional yang sudah ada sejak zaman Nenek Moyang. Namun dari waktu kewaktu, tarian tradisional sudah mulai tertutupi oleh adanya tarian modern mekipun tidak semua, tarian tradisional kini sudah tidak dilirik lagi, bahkan Anak-anak hingga kaum muda kini sudah lebih mengenal tarian modern daripada tarian tradisional.

Bisa kita lihat ketika zaman sudah beralih ke masa modern, kita telah disuguhkan berbagai macam tarian modern yang belum tentu tahu asal-mulanya. Salah satu yang sedang nge tren tahun 2012 silam, telah diramaikan oleh tarian Gangnam Style yang telah mendunia. Tarian asal Korea Selatan ini telah membuat orang terhipnotis akan tarian tersebut. Tarian ini banyak digemari oleh anak-anak, muda, hingga tua. Kemudian awal 2013 diramaikan oleh tarian Harlem Shake yang menjadi tren bagi kaum muda sekarang.

Dengan adanya tarian Tarian fenomenal ini, telah terjadi kasus dimana sang pustakawan dituding terlibat dalam pembuatan video tarian tersebut yang dilakukan mahasiswa di perpustakaan  menjelang tengah malam. Dalam video yang telah diunggah ke situs YouTube itu tampak terlihat 30 orang mahasiswa melakukan tarian fenomenal ini yang berlangsung di Perpustakaan St Hilda. Dan pustakawan itu dipecat (detikNews).

Harlem Shake adalah sebuah tarian yang cukup populer pada tahun 80an di sebuah kawasan yang bernama Harlem di NewYork dimana sering digunakan dalam video musik. Harlem Shake pada awalnya disebut albee yang dimana diperkenalkan oleh penduduk Harlem bernama "Al B". Setelah itu kemudian dikenal sebagai goyang Harlem. Tarian ini menjadi arus utama pada tahun 2001 ketika G. Dep menampilkan goyang Harlem dalam video musiknya "Let's Get It"( Wikipedia).

Jika tarian Gangnam Style gerakannya seperti coboy dan terlalu sulit untuk dilakukan, Harlem Shake bisa dibilang tarian yang sangat mudah dilakukan. Kita hanya perlu menggoyangkan bahu, pinggang, tangan ataupun seluruh tubuh secara bebas. Tentunya orang-orang mudah untuk memperagakan tarian tersebut. Tarian yang dimulai oleh satu orang kemudian diikuti oleh orang-orang sekitarnya, kebanyakan dari para pelakunya tidak sungkan mempertontonkan aurat mereka sambil menikmati dance dan musiknya.

Miris, ketika melihat pelajar atau bahkan mahasiswa yang melakukan tarian ini. Mereka adalah generasi penerus yang seharusnya bisa memfilter budaya yang masuk ke dalam budaya kita, bukan malah menikmati tarian tersebut bahkan hingga membuat video dan menguggahnya ke jejaring sosial dan mungkin mereka tidak tahu asal usul adanya tarian tersebut.

Jika kita telaah dari segi sejarah, tentu tarian tersebut sangat tidak sesuai dengan falsafah negara kita yaitu pancasila dan moralitas bangsa kita. Jika dilihat  dari segi agama pun tarian fenomenal ini tidak memiliki esensi apapun, bahkan hanya bersifat hura-hura dan parahnya lagi mengandung gerakan-gerakan yang mengandung unsur pornoaksi yang bisa menimbulkan syahwat yang seharusnya bisa lebih dicermati oleh seluruh lapisan generasi bangsa ini khususnya kaum muslim.
Dengan adanya tarian modern sekarang ini, jika kita tidak bisa memfilternya terlebih dahulu, lama-lama tarian tradisional dan budaya bangsa kita akan semakin tertutupi bahkan bisa saja punah.

Sudah saatnya kita khususnya pelajar dan mahasiswa, harus bisa memfilter apa yang masuk dari luar artinya kita harus bisa memilih dan menyaring mana yang lebih baik dan positif untuk kita ikuti. Bukan sekedar ingin mengikuti tren yang sudah ada tanpa memfilter terlebih dahulu. Sudah saatnya kita kembangkan dan lestarikan kembali tarian tradisional yang sudah mulai tertutupi oleh tarian modern, karena bagaimanapun itu adalah hasil cipta karya bangsa kita.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment