Apa itu telepon seluler? Telepon
seluler adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun
dapat dibawa kemana-mana (portable) dan tidak perlu disambungan dengan jaringan
telepon mengunakan kabel (Nirkabel Wireless). Prinsip kerjanya hampir sama
dengan telepon rumah atau telepon tetap, tapi lebih dirancang khusus untuk
pengguna yang memiliki kesibukan tinggi, maka sering juga disebut dengan mobile
phone.
B. Sejarah Telepon Seluler
Sejarah telepon
seluler atau yang kita kenal HP, ternyata sudah ada dari jaman penjajahan,
yaitu kira-kira tahun 1947 di Amerika dan Eropa. Pada tahun 1910 adalah cikal
bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan
pendiri bisnis telekomunikasi yang kelak kita kenal dengan Ericsson (kini Sony
Ericsson).
Pada tahun 1921
pertama kalinya Departemen Kepolisian Detroit Michigan menggunakan telepon
mobile. Saat itu hampir semua mobil polisi dilengkapi dengan peralatan
komunikasi yang memudahkan pemantauan gerakan aparat. Sistem operasinya menggunakan
frekuensi di bawah 2 MHz. Sekitar 20 tahun kemudian, revolusi bidang
telekomunikasi itu pun dimulai. Para peneliti mulai merancang sebuah alat
telekomunikasi yang bisa digunakan tanpa kabel. Pada tahun 1960, di Finlandia
sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang
kabel, melakukan ekspensi dan mendirikan divisi elektronik. Dua tahun kemudian
Bjorn Westerlund, sang presiden perusahaan itu mengembangkan bisnis transmisi
radio. Namun baru setahun kemudian, bidang telekomunikasi disabet untuk memperkuat
jajaran bisnis elektronik.
Dan di tahun 1967,
Westerlund giat mendirikan perusahaan yang kelak kita kenal dengan nama Nokia. Telepon
mobile alias telepon bergerak kemudian menjelma menjadi peralatan bagi
orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi. Era 1970-an, di Eropa Nokia dan
Ericsson menjelma menjadi sebuah perusahaan telekomunikasi yang besar. Di
Amerika, Motorola pun unjuk gigi.
Pada tahun 1969,
sistem telekomunikasi seluler dikomersialkan. Setelah tahun 1970,
telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan
telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya memang cukup besar dengan antena
pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Penemuan ini sekaligus diklaim
sebagai penemuan ponsel pertama. Ukurannya memang cukup besar dengan antena
pendek. Ada pula ponsel dengan ukuran sekoper. Penemuan ini sekaligus diklaim
sebagai penemuan ponsel pertama. Sementara itu, Ericsson juga tengah merancang
ponsel-ponsel yang berdimensi kecil. Dengan begitu, orang lebih mudah
membawanya, tidak seperti ponsel lama yang ukurannya sangat besar. Sistem
analog kemudian digantikan dengan digital. Dan di tahun 1980-an kemudian
meluncur sistem baru yang kita sebut GSM.
Kemudian berbagai perusahaan
pun berlomba menciptakan ponsel dengan model ramping dan mudah dibawa. Di awal
1990-an ponsel memang baru sebatas alat komunikasi biasa yang tak beda ubahnya
dengan telepon PSTN. Kini, ponsel sudah mengarah menjadi telekomunikasi
multimedia.
C. Sistem Kerja Telepon Seluler
Telepon seluler
menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap tercakup BTS
(Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi komunikasi
secara wireless antara pengguna telepon seluler. Cara kerja telepon seluler
antara lain :
- suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone
- microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian dipancarkan oleh pnsel ke BTS terdekat
- sinyal tersebut diterima oleh BTS dan sinyaL tersebut diteruskan ke pusat telekomunikasi
- dari pusat telekomunikasi sinyal diteruskan kepada BTS terdekat kemudian diteruskan ke si penerima
- setelah sampai kepada penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.
- Dalam teknologi seluler, area liputan terbagi menjadi beberapa bidang hexagonal (segi enam) yang dijangkau oleh BTS yang saling tumpang tindih.
- Setiap area BTS, berdiameter 3-5 mil, tergantung banyaknya pengguna, (semakin banyk pengguna, maka luas area setiap sel semakin sempit).
- Kapasitas masing-masing BTS juga disesuaikan dengan perkiraan kepadatan telekomunikasi di wilayah yang dijangkaunya.
- Pada penggunaannya, pemakai dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan memanfaatkan jaringan BTS yang ada (roaming)
- Jika jarak antar BTS terlalu jauh, akan tercipta ruang diantara kedua BTS tersebut yang tidak terjangkau sinyal (blank spot)
- Ketika pengguna telepon bergerak melakukan roaming, begitu mencapai wilayah blank spot tersebut, sambungan akan terputus (drop call)
D. Generasi Telepon Seluler
Ø Generasi 0
Sejarah penemuan
telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan telepon
seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit Michigan
mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928
Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah regular pada
semua mobil patroli dengan frekuensi 2 MHz. Pada perkembangan selanjutnya,
radio komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency
modulated‘’(FM). Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang berganti
nama menjadi Motorola) mengembangkan portable Handie-talkie SCR536, yang
berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat perang dunia II.
Masa ini merupakan generasi 0
telepon seluler atau 0-G, dimana telepon seluler mulai diperkenalkan. Setelah
mengeluarkan SCR536,kemudian pada tahun 1943 Galvin Manufactory Corporation
mengeluarkan kembali portable FM radio dua arah pertama yang diberi nama SCR300
dengan model backpack untuk tentara U.S. Alat ini memiliki berat sekitar 35 pon
dan dapat bekerja secara efektif dalam jarak operasi 10 sampai 20 mil. Sistem
telepon seluler 0-G masih menggunakan sebuah sistem radio VHF untuk
menghubungkan telepon secara langsung pada PSTN landline. Kelemahan sistem ini
adalah masalah pada jaringan kongesti yang kemudian memunculkan usaha-usaha
untuk mengganti sistem ini. Generasi 0
(0-G) pun diakhiri dengan penemuan konsep modern oleh insinyur-insinyur dari
Bell Labs pada tahun 1947. Mereka menemukan konsep penggunaan telepon hexagonal
sebagai dasar telepon seluler. Namun, konsep ini baru dikembangkan pada tahun
1960-an.
Ø Generasi 1 (1G)
Merupakan telepon genggam
pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan
telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada public pada 3 April 1973.
Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar
800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang
digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS
menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800
Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat
regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang
terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan
keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G
masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan
panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telpon genggam.
Fasilitas masih berupa suara.
Ø Generasi 2 (2G)
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar tahun 1990-an.
2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan
teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800
Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih
besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital.
Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara,
panggilan tunggu, dan SMS. Telepon seluler pada generasi ini juga memiliki
ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip
digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang
lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih
kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi
yang membayakan pengguna.
Ø Generasi 2,5 (2,5G)
Telepon seluler menggunakan
signal GPRS (General Packet Radio
Services) dengan kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Fasilitas pada
generasi ini berupa: MMS dan akses internet (WAP).
Ø Generasi 3 (3G)
Generasi
ini disebut juga 3G yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna
mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi
tinggi. Dalam 3G terdapat 3 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance
Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan
dari generasi 3G ini adalah biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya
cakupan jaringan karena masih barunya teknologi ini. Tapi yang menarik pada
generasi ini adalah mulai dimasukkannya sistem operasi pada ponsel sehingga
membuat fitur ponsel semakin lengkap bahkan mendekati fungsi PC. Sistem operasi
yang digunakan antara lain Symbian, Android dan Windows Mobile. Fasilitas
berupa: siaran radio, streaming TV, video phone.
Ø Generasi 4 (4G)
Generasi ini disebut juga
Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan pendekatan
baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang
telah ada termasuk wireless broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN,
Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang
memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana
saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas
baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi
berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk
mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online
game, dan lain-lain.
Referensi:
0 comments:
Post a Comment